Semua partai politik yang ikut berkompetisi saat ini
terlibat korupsi, dan yang menjadi ‘king of the king partai’ terkorupsi, adalah
Golkar dan democrat ,Sampai- Sampai al-Qur'an pun menjadi objek korupsi oleh
anggota DPR Golkar.
Banyaknya para polilitisi yang menghalalkan segala cara dan
menuhankan uang pada periode pemilu tahun 2014, dalam mencapai kemenangan ,adalah sumber malapetaka
bagi negeri ini, dan hanya akan
melahirkan para anggota dewan maling
baru karena tingginya nominal untuk
mencapai kursi di senayan dan jangan
heran jika GOLPUT adalah partai pemenang mutlak pada pemilu tahun 2014, apabila
kenyataan ini terus berlanjut, dan sistim rekrutmen anggota wakil rakyat masih
terus dipertahankan seperti ini maka untuk tahun 2019 yang akan datang rakyat
yang golput akan semakin banyak dan jangan-jangan rakyat tidak mau memilih ,sama
sekali atau golput semuanya.
Demokrasi yang kotor juga menghasilkan wakil rakyat yang
tidak bertanggung jawab. Terlihat dari banyaknya wakil rakyat yang absen di
setiap persidangan dan semakin meningkat menjelang pemilu 2014. Faktanya, 90%
anggota DPR saat ini kembali mencalonkan diri di Pemilu 2014. Artinya, dari 560
anggota DPR, 501 di antaranya kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPR di
periode 2014-2019.
Mereka yang menjadi caleg incumbent memanfaatkan waktu
menjelang pemilu untuk melakukan kampanye melalui politik pencitraan ke
daerah-daerah. Lebih sadisnya lagi, baru 20 dari 77 RUU dalam program legislasi
nasional yang rampung selama masa sidang 2013.
Disamping budaya politik uang, harapan tercapainya demokrasi
yang utuh pun semakin jauh akibat terus meningkatnya angka golput. Banyak
alasan yang dilontarkan masyarakat untuk golput.
Mereka mengatakan tidak ada pribadi yang pantas untuk
memimpin, siapapun pemimpinnya pasti tidak akan ada perubahan dan akan tetap
korupsi, kolusi, dan nepotimse. Sekarang ditambah lagi, penyakit pejabat
publik, yaitu selingkuh dan hobinya zina.
Akibat demokrasi bobrok itu, maka angka golput yang semakin
tinggi, dan seperti momok yang lebih menakutkan. Hal ini terlihat dari semakin
tidak acuhnya masyarakat terhadap pemimpin mereka kelak.
Menurut Pusat Studi dan Kawasan UGM persentase golput tahun
2004 sebesar 23,34% meningkat menjadi 39,1% tahun 2009. Bahkan, Lembaga Survei
Indonesia memprediksi persentase golput pemilu tahun 2014 akan terus bertambah dan menembus angka 40%-50%.
Di sisi lain, politik uang dinilai tidak lagi begitu efektif
mempengaruhi pilihan rakyat. Karena rakyat semakin cerdas memanfaatkan peluang
ekonomi mereka. Mereka menganggap pemilu adalah ajang mendapatkan uang dengan
cuma-cuma. Mereka menerima uang dari siapa saja tetapi belum tentu memilih,
apalagi memilih yang memberikan uang.
Oleh karena itu, pemerintah harus mampu mengembalikan
kepercayaan masyarakat akan manfaat sejatinya demokrasi. Diantaranya, dengan
menurunkan tingkat korupsi dan melahirkan wakil rakyat yang berkualitas dan pro
rakyat.
Rakyat sudah tidak dapat percaya lagi dengan demokrasi dan
pemilu. Karena, tidak mampu melahirkan pemimpin yang memiliki karakter sebagai
negarawan, jujur, amanah, adil, dan sangat memperhatikan rakyat kecil. Justru
para maling, koruptor, dan penzina yang menang.
melihat hasil perhitungan cepat pemilu tahun 2014 ini bahwa
golput memenangkan pemilu tahun ini artinya rakyat sudah tidak percaya lagi sama wakil wakil mereka yang duduk di dpr.hal
ini perlu ditanggapi serius oleh pemerintah sehingga kepercayaan rakyat akan
pulih kembali baik mengenai banyaknya partai yang ikut pemilu atau cara
rekrutmen dari calon wakil wakil rakyat yang ikut kompetisi serta moral dan etika mereka dan harus ada perubahan secara total dibidang
birokrat serta bidang yudikatif karena disanalah biang masalah di negeri ini
tetapi jika partai PDIP yang menang dalam pemilihan ini
melakukan koalisi dengan partai yang anggotanya banyak yang koruptor maka
jalannya pemerintah indonesia tidak akan
jauh beda dengan pemerintahan sebelumnya,,,jadi menurut hemat kami sebaiknya PDIP melakukan koalisi dengan partai seperti NASDEM, dengan demikian akan tercipta koalisi di kabinet yang simple, efektif dan mempunyai kesamaan visi dan misi yang sama ,,yakni melahirkan pemimpin yang pro rakyat dan melayani rakyat dengan tulus,..by lahama malanda uta