LAPORKAN TIKUS TIKUS KANTOR DAN PENJABAT PENJABAT YG MALING/KORUPSI KE KPK AYO SPA BERANI

Senin, 03 Juni 2013

BBM NAIK RAKYAT MELARAT POLITISI/PENJABAT BERJAYA


Secara tidak sengaja saya mendengar sebuah lagu yang diputar disebuah stasion radio swasta yang berjudul “GALANG RAMBU ANARKI”,,(iwan fals) LIRIKnya sbb: Galang rambu anarki anakku , Lahir awal januari menjelang pemilu dst, BBM naik tinggi susu tak terbeli ,Orang pintar tarik subsidi, Bayi kami kurang gizi.

Mendengar syair lagu tersebut saya teringat rencana pemerintah untuk menaikan harga bbm kalau harga bbm naik maka rakyat akan semakin melarat dan bodoh ,karena semua harga naik ,mulai dari transportasi .listrik air, beras, biaya pendidkan dan lain sebagainya,dan yang sangat menggelikan hati kita, pemerintah mengsikapi kenaikan harga bbm ini dengan jalan memberikan Kompensasi kepada rakyat yang disebut dengan BLPT, BLT,dan segala macam rayuan-rayuan gombal dimana rakyat dinina bobokan oleh rayuan/uang receh tersebut dengan maksud agar rakyat tidak bergejolak atau dalam bahasa pemerintahnya tidak terjadinya inflasi .tetapi rakyatnya seharusnya sadar bahwa kenaikan harga bbm tersebut akan membuat hidup mereka semakin sengsara ,lihatlah kenyataan sekarang harga-harga mulai naik sementara pemerintah sampai sekarang belum ada tindakan apapun untuk menstabilkan harga pasar

Seiring kenaikan harga premium dan solar bersubsidi, Pemerintah mengajukan dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 30,1 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP). Dana ini termasuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), beras miskin, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beasiswa Siswa Miskin (BSM)

Menjadi pertanyaan adalah apa iya dana sebesar Rp 30,1 triliun tepat sasaran ,saya yakin bahwa dana tersebut hanya akal-akalan para maling-maling (DPR) berdasi yang berbicara atas kepentingan rakyat dan lain sebagainya ,dana tersebut adalah dana yang telah dipersiapkan untuk dirampok dan rawan dipergunakan untuk melakukan politisasi demi meraup suara rakyat menjelang perhelatan pemilu 2014 dan indentik dengan partai yang berkuasa saat ini. ,,APAKAH KITA MASIH PERCAYA bahwa para maling=maling yang duduk manis dikursi kehormatan itu berlaku amanah masikah kita percaya,lihatlah bagaimana kasus-kasus bank century,kasus daging sapi,kasus hambalat,dsbnya,

Apalagi kenyataannya sekarang menurut KPU bahwa 89% anggota DPR RI sekarang mencalonkan diri kembali ,ini sangat menggelikan ,sementara kinerja mereka selama ini sangat rendah dan suka bolos serta banyak yang melakukan korupsi,kenyataan ini seharusnya rakyat pandai menyingkapinya,dan mengambil sikap.

AYO KITA RAMAI-RAMAI GOLPUT,,sebab pemilu hanyalah sebuah ritunitas lima tahunan yang tidak akan membawa perubahan apa-apa,yang berubah hanyalah pengantian kekuasaan yang akan melanjutkan perampokan uang Negara untuk kepentingan golongan pribadi dan partainya””

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memang tidak bisa dielakkan. Tetapi argumentasi pemerintah yang hanya menitik beratkan pada beban subsidi di APBN yang sudah tidak rasional dan bisa membahayakan keuangan negara tidak sepenuhnya bisa diterima.pemerintah seharusnya untuk menyelamatkan APBN,tidakperlu menaikan bbm tetapi masih ada cara lain untuk menangani masalah tersebut dengan jalan sebagai berikut :
  1. Pemerintah harus menegakkan hokum kepada para maling-maling/koruptor yang telah merampok uang Negara tersebut dengan hokum yang berat dan memberlakukan hukum pengembalian sesuai nominal uang yang telah dirampok 
  2. Pemerintah harus mengurangi beban anngaran belanja tiap-tiap instansi, seperti anggaran pembelian mobil dinas,anggaran perjalan dinas,anggaran belanja pegawai,dan memaksimalkan control terhadap dinas-dinas yang rawan terjadi korupsi seperti dinas pepajakan dinas keuangan,dll 
  3. Pemerintah harus mengurangi penguasaan para kapitalis /Negara Negara asing yang terlibat dalam pengelolaan energy serta kilang kilang minyak kita,,dalam artian (mengapa harus disuruh kelola orang lain kalau rakyat kita sendiri bisa mengelolanya), 
  4. Siapapun presiden yang berkuasa dinegara kita yang tercinta ini agar bisa bersikap tegas terhadap Negara Negara asing dalam hal pengelolaan kekayaan Negara, 
  5. Pemrintah harus jeli melihat kebijakan-kebijakan dibidang pembangunan yang perlu di prioritaskan agar pengelolaan kekayaan Negara lebih efisein,,yakni mengganti kebijakan dana BLSM/BLPT/BLT, dll dengan membangun kilang-kilang minyak, atau mengirim para mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi belajar tentang tehnik pertambangan,dsb,,jangan memperbesar biaya wisata para maling-maling berdasi itu(DPR),,untuk MELANCONG diNegara lain dengan dalih kunjungan kenegaraan atau studi banding yang tidak masuk akal toh,hasilnya juga nol. 

BY LAHAMA MALANDA UTA