LAPORKAN TIKUS TIKUS KANTOR DAN PENJABAT PENJABAT YG MALING/KORUPSI KE KPK AYO SPA BERANI

Selasa, 25 Juni 2013

LIKU-LIKU KEHIDUPAN


Saat ini Kita hidup dizaman yang materialistik dan humanistik dimana orang mengejar banyak keinginan menganggap bahwa untuk menjalani kehidupan yang ideal dan harmonis dilihat dan dinilai dari seberapa banyak materi yang kita punya dan seberapa tinggi jabatan yang dkita pegang ukuran penilaian ini jelas menjadi patokan dasar manusia yang hidup dijaman sekarang. Dan kita tidak perlu munafik untuk mengakuinya 

sehingga banyak yang berprinsip Jika kita ingin hidup dengan bahagia kita tidak perlu melawan arus, kalau kita melawan arus kita akan digilas dan tidak akan mendapatkan apa-apa, kita tahu semua bahwa dijaman ini orang yang jujur dianggap sebagai orang bodoh dan tidak tau memanfaatkan situasi kenyataan membuktikan bahwa untuk meraih suatu jabatan dan bekerja disuatu instansi kita harus melakukan lobi dan mempersembahkan upeti

tidakkah kita berpikir jika kita mendapatkan suatu pekerjaan yang didapat dengan jalan yang tidak baik (hasil lobi dan transaksional atau KKN) itu adalah haram, apakah gaji yang kita dapatkan dari hasil pekerjaan itu, menjadi halal bukankah itu akan menjadi haram, sementara gaji yang haram itu kita gunakan untuk keperluan makan anak isteri dan cucu kita, bagaimana pertanggungjawaban kita diakherat kelak, apakah kita tidak pernah berpikir bahwa tindakan ini akan menjerumuskan isteri anak cucu dan keluarga kita semuanya ikut bareng-bareng dibakar dineraka, tak adakah jalan lain untuk mendapatkan pekerjaan yang halal, ingatlah bahwa dunia ini hanyalah sebuah persinggahan sementara, 

Ketahuilah, sesungguhanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam – tanamannya mengagumkan para petani; kemudian ( tanaman ) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.( Q.S. Al – Hadid ( 57 ) Ayat 20)

Dari uraian ayat diatas kita dapat mengambil 4 inti pelajaran dalam menjalani dan memaknai, serta menyingkapi keberadaan kita diatas dunia ini:
  1. Bahwa kehidupan ini adalah sebuah sandiwara, Kepura-puraan maksudnya adalah bahwa hidup ini sebenarnya adalah asalnya tidak ada, tidak ada artinya bagi kita semua. Kita mencari harta dan menumpuknya sebanyak-banyaknya adalah sejatinya tidak ada menjadi ada. Coba kita lihat dikehidupan orang yang telah sukses, apakah mereka bahagia dengan semua yang dia miliki setelah dia mencari kekayaan dengan gigih dan rajin tampa mengindahkan aturan agama dan sunnah rasul, keringat bercucuran,air mata darah, serta segala macam kebohongan mereka lakukan hanya untuk mencari harta, setelah harta mereka dapat apakah mereka puas, apakah mereka bahagia,mereka berpikir bahwa mereka mengumpulkan harta itu demi kelangsungan hidup anak-anak serta cucu mereka, apakah kita lupa bahwa semua manusia dan hewan serta mahluk yang bernyawa diatas dunia ini telah diatur oleh Allah SWT tentang nasib, jodoh dan rezekinya, mengapa kita begitu ngotot untuk mengaturnya sendiri 
  2. Kita mencari gelar dan jabatan setinggi-tingginya adalah sebenarnya asalnya tidak ada menjadi ada. kenapa, coba kita lihat dikehidupan kita, kita dilahirkan tampa membawa gelar apapun, dari tidak ada menjadi ada dan dari ada akan kembali menjadi tidak ada,apakah jabatan dan gelar akan dijadikan bungkusan tubuh kita saat kita mati, tidak bukan tapi mengapa kita begitu ngotot untuk berebut dan menghalalkan sgala cara untuk mendapatkannya, apakah setelah kita sukses mendapatkannya kita akan puas bahagia, tidak bukan, semuanya demi uang, setelah uang menumpuk uang itu buat apa, buat plesir, eropa,amerika jerman, buat beli mobil,pesawat, bom, istana. Dengan congkak kita katakan aku bahagia, jika kita memiliki semua itu tapi ingatlah umur manusia paling lama hidup didunia ini 70-80-90 tahun paling mujur, jika demikian, segunung uang,istana, mobil, pesawat perusahaan yang kita dapatkan tadi hanya akan menjadi rebutan hak waris buat anak cucu kita, dan kalau uang itu didapat dari jalan haram,berarti kita telah mewariskan neraka kepada mereka, 
  3. Saling menyombongkan diri maksudnya kita hidup hanya dikejar oleh rasa ingin membanggakan diri sendiri. Punya sesuatu yang sedikit pun apabila dirasakan baik baginya cenderung ingin ditunjukkan kepada orang lain. Rasa kebanggaan terhadap diri sendiri (dan juga bisa membanggakan orang lain atau harta benda yang dimiliki) itu tidak dapat dipungkiri melekat pada diri semua manusia tanpa terkecuali, itulah sifat dasar kita, agar kita tidak ingin dianggap remeh oleh orang lain, tidak mau dihina karena kemiskinan, mau dihormati dan dianngap paling kaya wah dan sebagainya, lantas buat apa pujian dan cacian itu, pola pikir semacam inilah yang membuat kita selalu terjerumus, shingga kita begitu lalai untuk membenahi seluruh kehidupan, tidak peduli apakah kekayaan itu didapat dari korupsi mpanga atau menipu orang dan lain sebagainya kita begitu sibuk dengan urusan penilaian manusia tetapi lupa akan penilaian Allah dan kita tidak takut akan ajab Allah, hanya takut pada cemoohan manusia 
  4. Kesenangan yang palsu atau penipuan. Yang dimaksud kesenangan yang palsu di sini adalah, bahwa nikmat yang dirasakan di dunia adalah sebenarnya bukan nikmat yang langgeng, hanya nikmat semu dan sesaat. Namun itu dirasakan nikmat dan cenderung dengan senang hati dilakukan oleh manusia. Sedangkan nikmat yang sebenarnya adalah nikmat akhirat, yang di dunia adalah dirasakan bukan sebagai nikmat oleh manusia melainkan sebagai sebuah beban atau tuntutan. Sehingga, manusia cenderung untuk meninggalkannya. Coba kita bandingkan mana yang enak makan dengan ayam lalapan atau makan tampa ikan, enakan lalapan kan tapi setelah melewati lidah apa yang kita rasakan, kenyang, jadi samakan makan tampa ikan dengan lalapan, jika untuk membeli lalapan itu kita harus mpanga, korupsi untuk mengenyangkan perut, tetapi masuk neraka, sementara makan tampa ikan tetapi masuk surga, mana yang anda pilih sama dengan orang naik mobil dengan orang jalan kaki, tujuan kita sama, yakni sampai tujuan, mana yang enak, enakan naik mobil bukan, tapi jika mobil yang kita punya itu hasil korupsi mpanga, mendingan jalan kaki dari pada masuk neraka, mana yang anda pilih tidur di istana dengan tempat tidur yang mewah tetapi hasil dari mpanga korupsi atau tidur dirumah reyot dengan selembar tikar tetapi hasil keringat dan halal, jadi, semuanya tergantung pilihan anda,mau pilih yang mana,,,?